Nonton kali ini, nggak sama Isah--partner MCUku--karena tanggal rilisnya telat kuketahui wkwk. Berakhir menonton di hari ke-3, bersama dengan penonton lain yang sekedar 'pengen tau', yang pada leaving studio sebelum post credit scene muncul. Akhirnya aku ngajak temenku yang nggak demen MCU, paling enggak dia kenal Peter Parker dan fansnya Tom Holland pula.
Aku sendiri tertarik nonton sekuel Spiderman MCU ini bukan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi lebih kepada penasaran sama performa si ganteng Jake Gyllenhaal yang terakhir kali kulihat begitu mempesona di Source Code (2011) yang kutulis reviewnya juga di blog ini.
Telah begitu lama sejak The Blip berlalu, aktivitas sekolah Peter kembali seperti biasanya. Anak-anak yang melewati The Blip akan mengulang ajaran, sedangkan anak-anak yang lain telah lulus dan menjalani kehidupan dewasanya. Peter yang kini telah menjadi superhero kesayangan New York justru masih digiring ketakutan ketika Iron Man tak lagi berkeliaran di angkasa. Bibi May (Marisa Tomei) kini membuka charity atas nama Spider-Man, si Bibi kayanya nggak marah ya tau kalo keponakanya itu superhero, haha. Sebagai bagian dari Avengers, Spider-Man telah beberapakali dihubungi Nick Fury. Sayangnya Peter selalu menolak mengangkat, karena ia ingin cuti dulu dari kegiatan superheronya. Liburan ke Eropa bersama teman-teman sekolahnya. Bersenang-senang, melupakan semua tetek bengen persuperheroan, bahkan berencana 'menembak' cewek yang ia suka.
Tapi siapa sangka, di benua Eropa sana, Nick Fury (Samuel L. Jackson) justru menghadiahinya sebuah kunjungan. Meminta bantuan superheronya untuk menangani empat makhluk dengan kekuatan berbeda yang mengingatkan Pak Guru Peter dengan Power Rangers--The Elementals bersama dengan superhero dari dunia lain, Quentin Beck (Jake Gyllenhaal). Oh, liburan Peter Parker berantakan!
Memuakkan melihat poster Tony Stark dipajang dimana-mana--bukan cuma di New York! di Eropa sana juga ada. Pantes aja si Peter nggak pernah bisa move on dari dia wkwk. Elemen duka yang membuat Peter kehilangan kepercayaan diri sebagai superhero adalah formula jitu kesuksesan sekueal Spiderman MCU ini. Jon Watts bisaan aja bikinnya.
Twist-nya ketebak. Tapi dengan side story yang bikin nangis kejer (oke, ini alay). I mean, why Tony Stark cannot save the world without creating it's own villain!? Meski begitu, dapet serunya akhirnya disini. Konsisten betul dunia sinematik satu ini! Kevin Feige emang juara! Dan.. woy performa Jake Gyllenhaal emang nggak perlu ditanyalah! Aku tuh makin cinta sama dia.
Well, perjalan asmara Peter Parker dan MJ(Zendaya) juga seru-seru lucuk gitu, terutama karena ada pesaing ganteng kaya si Brad. Tingkah lucu Ned dan asmara Happy Hogan dan Bibi My membuat kisah Peter Parker yang satu ini lebih menghibur daripada pendahulunya--meskipun sama-sama bagus,
Comments
Post a Comment