sadar tidak sadar, belakangan karakter-karakter film maupun literatur tidak lagi secara jelas menggambarkan baik dan buruk, sebaliknya penulis seringkali menempatkan karakternya dalam keabu-abuan, dimana kebenaran dan kejahatan sulit untuk dipisahkan. beberapa karakter kesayangan kita bahkan berbuat kriminal dan kelihatan keren dengan aksi kriminalnya. sebetulnya sejak awal abad XX industri film amerika alias hollywood sudah akrab dengan kecendrungan ini. sebut saja don corleone dalam trilogi the godfather (1972-1990), tony montana dalam scarface (1983) dan masih banyak lagi. sebelum masuk dalam topik pembahasan mari kita mengklasifikasikan jenis karakter dalam peran sosialnya:
karakter yang memang baik sejak lahir biasa disebut hero. karakter semacam ini biasanya berjiwa pahlawan dan tak kenal pamrih. apabila seseorang berbuat jahat padanya dia memilih memaafkan ketimbang balas dendam. pokoknya dia ini sangat baik, saking baiknya dia mungkin bakal terlihat seperti nabi.
karakter yang terkenal jahat, bengis, bajingan, pokoknya tidak ada hal baik sedikitpun dalam hidupnya kita sebut villain. karakter villain ini biasanya menghambat karakter hero untuk mencapai tujuanya dengan segala cara.
diantara warna hitam dan putih itu tersebutlah anti-hero. anti-hero adalah seseorang yang memperjuangkan kebenaran yang dipercayainya dengan segala cara, termasuk menghilangkan nyawa orang lain. seorang anti-hero biasanya memiliki nilai-nilai kepribadian yang berlawanan dengan nilai-nilai hero. dewasa ini banyak sekali cerita maupun film yang menggunakan protagonis dengan tipe ini. sebut saja deadpool, punisher, constantine, magneto atau yang paling saya suka heinsenberg dalam serial breaking bad.
tapi bagaimana jika seorang karakter baik hati yang memperjuangkan kebenaran pada akhirnya banting setir meninggalkan nilai kebenaran yang ia percaya? nah, karakter kayak gini disebut tragic hero—which is yang mau saya bahas lol.
dalam bukunya Poetics, aristoteles menyebutkan bahwa tragic hero adalah seorang protagonis dari sebuah tragedi. wait, who is this aristoteles by the way. aristoteles adalah seorang filsuf yunani yang eksis sejak tahun 800 BC. beliau adalah murid plato yang kebetulan tak terlalu menyukai seni dalam bentuk apapun. teori aristoteles tentang anti-hero dibentuknya sebagai pembuktian pada plato bahwa seni—dalam hal ini sastra, bisa sangat berguna bagi masyarakat. aristoteles mengembangkan teori ini berdasarkan dari drama masa lampau, khususnya literasi yunani kuno.
menurut aristoteles seorang tragic hero paling tidak harus memiliki 6 karakteristik:
setelah membaca uraian diatas bagaimana pendapat kalian? kalau menururtku, michael jelas telah memenuhi 6 karakteristik tragic hero aristoteles.
- biasanya lahir dari keturunan yang baik (kaya, terhormat)
- memiliki hamartia atau kekurangan yang nantinya akan membawanya menuju kejatuhan atau downfall
- mengalami pembalikan keberuntungan atau reversal of fortune (peripertia)
- menemukan bahwa pembalikan keberuntungan yang diamalaminya merupakan buah dari perbuatanya sendiri (anagnorisis)
- merasakan hubris atau kebanggaan berlebihan terhadap apa yang dimiliki
- catharisis, takdir yang dialami hero harus lebih besar daripada seharusnya sehingga memberikan audien perasaan kasihan terhadapnya
jadi si tragic hero ini dulunya sebenernya adalah seorang hero yang memiliki suatu nilai pribadi yang bertentangan dengan bagaimana seharusnya seorang hero bersikap. sehingga nilai pribadi itu membuatnya melakukan sebuah kesalahan yang mengakibatkan kejatuhan dirinya sendiri. kalau dipikir-pikir kasihan banget ya. mari kita aplikasikan 6 karakteristik aristoteles pada salah satu karakter kesayangan kita:
disarankan buat kalian nonton godtaher dulu guys |
mari kita lihat; michael corleone lahir dari keluarga kaya dan terhormat. ia adalah putra don vito corleone—salah satu anti-hero kita—yang merupakan seorang kepala mafia paling disegani di kota. meskipun lahir dari keluarga mafia, michael memilih untuk tidak ikut-ikutan bisnis keluarga, sebagai gantinya dia menjadi seorang tentara dan bahkan merupakan seorang pahlawan perang. seperti tentara yang satu itu—ehm, captain america—tentunya michael memiliki nilai moral yang tinggi dalam dirinya ketimbang sonny, fredo, tom maupun connie yang merupakan saudara-sudaranya.
tapi demi membalas penembakan ayahnya, michael harus rela meninggalkan nilai moralnya. michael memilih membunuh orang-orang yang bertanggung jawab atas penembakan ayahnya, walaupun dalam prosesnya harus kehilangan kakaknya, sonny. demi menghilangkan jejak pembunuhanya michael dikirim ke luar negeri. disana dia bertemu seorang gadis bernama apollonia, dan menikahinya. meskipun tak berlangsung lama karena apollonia terbunuh oleh bom mobil yang seharusnya menewaskan michael. lewat kejadian ini michael belajar bahwa ternyata menjadi baik di lingkaran keluarga yang sudah buruk pada awalnya bukan pilihan baik. baik untuk keluarga, maupun dirinya sendiri.
setelah ayahnya meninggal dunia, michael menjadi don atau kepala mafia menggantikan sang ayah. diapun menikahi pacar lamanya, kay, dan berjanji akan membuat bisnis keluarga corleone menjadi legal. dalam prosesnya, michael telah membunuh banyak orang, diantaranya termasuk moe greene—sahabat ayahnya, carlo—suami connie. semua pembunuhan itu ia lakukan agar bisa bekerjasama dengan hyman roth dalam sebuah bisnis legal. tak disangka hyman roth rupanya berkhianat pada michael. roth berusaha membunuh michael dengan bantuan kakak michael yaitu fredo. meskipun telah memaafkan fredo tapi michael harus tetap membunuh fredo dan hyman roth. istri michael—kay sangat kecewa ketika mengetahui michael membunuh fredo. dia merasa michael telah berubah menjadi monster. kay kemudian menceraikan michael.
diusia tuanya michael mencoba bekerja sama dengan greja. tapi rupanya greja justru bekerja sama dengan orang lain untuk menghancurkan michael. michael kali ini memilih menyesaikan dengan pelan-pelan, karena dia ingin segera pensiun dan memberikan mandat keluarga kepada kemenakanya vincent mancini yang merupakan putra dari kakaknya, sonny. rupanya keputusan michael untuk menyelesaikan masalah greja dengan pelan-pelan justru salah besar. karena dalam sebuah penembakan yang diatur sedemikian rupa untuk membunuh dirinya, putri michael, marie corleone justru meninggal dunia.
- pertama, karena dia putra don vito corleone.(kaya, terhormat)
- karena dia orang yang sangat keras, disiplin, idealis namun impulsif. (hamartia)
- michael percaya bahwa pilihanya untuk tak ikut-ikutan bisnis keluarga adalah tepat. (hubris)
- michael mengalami pembalikan keberuntungan ketika ia memutuskan untuk ikut dalam bisnis keluarga, dan menkhianati idealismenya sendiri. (peripertia)
- ketika satu-persatu teman-teman dan keluarganya pergi, michael baru menyadari bahwa dia sendirilah yang telah membunuh dan menghancurkan mereka yang secara otomatis membuat usahanya membangun bisnis legal menjadi sia-sia. (anagnorisis)
- saya (sebagai audien) sangat kasihan pada michael (chatarisis)
mengingat the godfather trilogy merupakan salah satu film terbaik sepanjang masa maka bisa disimpulkan pula bahwa konsep tragic hero ala aristoteles yang diterapkan pada karakter michael corleone sangat bekerja. memang sejak lama menonton tragedi sangat alluring—bukan hanya bagi penyuka film secara khusus, tapi juga masyarakat luas. melalui karakter tragic hero, aristoteles membuktikan bahwa masyarakat bisa belajar dari kesalahan tragic hero dalam sebuah tragedi. kesalahan karakter tragic hero dalam memgambil keputusan adalah salah satu contohnya. dengan membaca atau menonton tragedi, kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak bertindak impulsif atau terburu-buru. sehingga kita dapat menghindari kemungkinan melakukan kesalahan yang hanya dapat disesali di akhir hari.
Comments
Post a Comment